7 fakta jaman purba lebih canggih

Jumat, 21 Januari 2011

enemuan saintis dan ahli arkeologi sejak beberapa tahun kebelakangan ini seolah-olah menafikan tanggapan umum yang dunia silam adalah dunia mundur, tidak bertamadun serta belum terdedah kepada teknologi.
Malah, saintis kini semakin kebingungan memikirkan penemuan artifak purba menjurus kepada kenyataan yang keadaan dunia kuno sebenarnya sudah begitu maju dari segi sains dan teknologi malah mungkin lebih futuristik daripada zaman sekarang!
Kenyataan itu memang sukar dipercayai tambahan pula kita dimaklumkan yang era perkembangan sains dan teknologi hanya bermula sekitar 200 lalu malah teknologi komputer berasaskan elektronik saja hanya bermula sekitar 1940.
Akan tetapi, artefak purba serta catatan kuno yang ditemui saintis menceritakan sebaliknya - masyarakat zaman purba sudah memiliki teknologi hebat serta maju dalam pelbagai bidang terutama sains.
Bagaimanapun, atas sebab tertentu yang masih menjadi misteri, zaman purba yang serba canggih dan futuristik itu akhirnya lenyap sehingga dunia kembali menjadi mundur, tidak bertamadun dan jauh daripada perkembangan teknologi.

Sehinggalah kira-kira 200 tahun lalu, manusia kembali meneroka rahsia sains dan dunia sekali lagi melangkah ke arah perkembangan teknologi. Berikut adalah antara penemuan teknologi silam yang menunjukkan seolah-olah dunia purba lebih maju atau menyamai kemajuan teknologi ketika ini:
Penemuan bateri dari Baghdad, Iraq
Pada 1930, ahli arkeologi Austria, Dr Wilhem Konig yang menjalankan kerja mencarigali di daerah Khujut Rabula, dekat Baghdad; menemui suatu objek aneh tertanam di tapak itu. Objek itu terdiri daripada silinder tembaga, batang besi serta aspal yang disusun dalam sebuah bekas tanah liat seperti tempayan kecil setinggi 14 sentimeter (sm) dan berdiameter lapan sm.
Penyelidikan lanjutan mendapati objek aneh itu ternyata berfungsi seperti bateri malah bateri kuno itu dianggarkan berusia 2,000 hingga 5,000 tahun lalu! Penemuan menggemparkan itu secara tidak langsung mencabar sejarah berikutan bateri dikatakan pertama kali dicipta pada 1800 oleh Count Alessandro Volta.
Penemuan itu juga secara tidak langsung menunjukkan masyarakat purba yang wujud 5,000 tahun lalu sudah menemui tenaga elektrik sekali gus ‘menafikan’ Michael Faraday sebagai individu pertama menemui induksi elektromagnetik dan hukum elektrolisis pada 1831. Uji kaji mendapati bateri kuno itu mampu menghasilkan tenaga elektrik antara 1.5 volt hingga dua volt.
Kalkulator kuno.
Pada 1901, penyelam di perairan pulau Antikythera, Greece menemui artifak berusia lebih 2,000 tahun dari sebuah runtuhan dasar laut. Artifak menyerupai jam itu dikaji penyelidik, Derek J De Solla Price dan didapati ia berfungsi sebagai ‘kalkulator’ yang menghitung pergerakan bintang dan planet.

Reaktor nuklear berusia dua juta tahun.
Pada 1972, sebuah reaktor uranium yang sudah wujud sejak dua juta tahun lalu ditemui di Oklo di Republik Gabon, Afrika. Kajian reka bentuk dan struktur lombong purba itu mendapati ia dapat mengekang radioaktif daripada tersebar malah teknologi reaktor dan kaedah digunakan pada zaman purba itu jauh lebih canggih daripada kaedah reaktor nuklear digunakan pada zaman kini.
Penemuan itu menimbulkan persoalan sama ada manusia pada dua juta tahun lalu sudah menguasai teknologi atom dan menggunakan sumber nuklear sama ada sebagai sumber tenaga untuk kegunaan harian atau peperangan.

Kanta optik
Di lokasi sama dengan penemuan bateri kuno di Baghdad, Iraq; turut ditemui kanta optik purba yang dihasilkan kira-kira 2,200 tahun lalu.
Kanta purba sebesar kira-kira dua ibu jari itu dijumpai dengan bahagian kacanya sedikit retak. Sebelum penemuan menggemparkan itu, kanta dikatakan pertama kali dihasilkan di Eropah pada abad ke-16. Bagaimanapun penemuan kanta kuno itu menunjukkan masyarakat purba sudah lama mengetahui kaedah menghasilkan kanta serta mengaplikasikannya dalam kehidupan.

Jantung buatan
Di dada kiri mumia anak lelaki dalam sebuah piramid Mesir, penyelidik menemui jantung buatan. Sejarah ilmu perubatan pada masa kini memperlihatkan jantung buatan hanya dihasilkan beberapa puluh tahun lalu tetapi penemuan itu memungkinkan jantung buatan sudah dihasil dan dipasang pada 5,000 tahun lalu.

Robot
Pada zaman pemerintahan Kaisar Mu (976 hingga 922 SM) di China, pencipta berbakat, Ma Daifeng menghasilkan aplikasi robotik yang dibina tetapi berasaskan mekanisme mekanikal. Robot yang dibina dapat bernyanyi dan menari seperti manusia, membawa peralatan kepada tuannya selain mempunyai organ tubuh seperti tulang, otot, sendi, kulit dan rambut.
Turut dicipta Ma Daifeng pada zaman berkenaan adalah alat merekod jarak perjalanan selain aplikasi untuk industri kilang yang mampu bekerja tanpa kawalan manusia.
Kendaraan
Ukiran purba ditemui di sebuah kuil Kerajaan Mesir Purba di Abydos, Mesir menunjukkan gambar kenderaan yang wujud pada zaman ini walaupun ukiran itu dianggarkan dihasilkan lebih 3,000 tahun lalu. Gambar berkenaan yang jelas kelihatan adalah helikopter, kapal selam, bot dan pesawat. Pada 1898, di sebuah makam kuno berusia kira-kira 2,200 tahun di Saqquara, Mesir, replika pesawat yang formatnya mirip dengan pesawat terbang moden ditemui.

source: http://www.i-dus.com/2010/03/7-fakta-jaman-purba-jauh-lebih-canggih.html

samudra baru

Minggu, 12 Desember 2010

Samudera Baru akan Lahir di Afrika
Penyebabnya adalah muncul retakan di kawasan Ethiopia yang memanjang hingga 60 kilometer.
Senin, 13 Desember 2010, 00:03 WIB
Muhammad Firman
Kawasan munculnya retakan sepanjang 60 kilometer, lebar 8 meter (bbc.co.uk)
 
VIVAnews - Benua Afrika akan menjadi saksi lahirnya sebuah laut yang nantinya diperkirakan akan menjadi samudera baru. Kesimpulan ini diungkapkan oleh sejumlah peneliti dari Royal Society, kelompok ilmiah asal London, Inggris.

Semua diawali dari munculnya keretakan tanah di kawasan Ethiopia tahun 2005. Retakan yang mencapai panjang 60 kilometer itu semakin melebar, mencapai 8 meter dalam 10 hari. Padahal, dalam kondisi normal, dibutuhkan waktu sekitar 230 tahun agar keretakan mencapai lebar 8 meter.

Para geolog, yang melakukan penelitian di Afar, sebuah kawasan terpencil di Ethiopia menyebutkan, retakan ini nantinya akan memecah benua Afrika menjadi dua bagian. Meski begitu, peneliti memperkirakan, terbelahnya benua Afrika ini akan terjadi dalam waktu 10 juta tahun ke depan.
“Ini merupakan hal yang luar biasa,” kata Dr Tim Wright, ketua tim peneliti, yang telah mengamati retakan di Afar selama 5 tahun terakhir, seperti dikutip dari TG Daily, 12 Desember 2010. “Benua ini kini terbelah tepat di bawah kaki kita,” ucapnya.
Retakan yang muncul di kawasan Ethiopia dan terus melebar
Retakan di kawasan tersebut disebabkan oleh dorongan bebatuan lunak yang panas, yang berasal jauh dari perut bumi. Besarnya daya dorongan tersebut membuat permukaan tanah di atasnya menjadi merekah.

Yang jadi masalah, sampai saat ini, letusan bawah tanah masih terus terjadi di kawasan itu dan pada akhirnya sepotong kawasan Afrika yakni sebagian Ethopia dan Somalia akan terlepas dari benua tersebut.
Kawasan yang diperkirakan akan menjadi samudera baru
Potongan benua ini nantinya akan menjauh dan menyebabkan munculnya selat, laut, dan kemudian akan menjadi samudera.
http://teknologi.vivanews.com/news/read/193344-samudera-baru-akan-lahir-di-afrika

tahun terpanas

2010, Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah
Faktor pemicunya adalah hilangnya es di kawasan perairan Kutub Utara.
Minggu, 12 Desember 2010, 17:51 WIB
Muhammad Firman
Hilangnya bongkahan es menyebabkan naiknya suhu rata-rata global (arcticfocus.com)

VIVAnews - Tahun meteorologi 2010, yang berakhir pada 30 November merupakan tahun terpanas sepanjang 130 tahun catatan NASA. Di tahun ini, NASA mencatat, rata-rata temperatur global baik darat ataupun laut selama 12 bulan terakhir yang dimulai pada Desember 2009 mencapai 14,64 derajat Celcius.

Angka itu 0,65 derajat Celcius lebih panas dibanding rata-rata temperatur global antara tahun 1951 dan 1980, periode yang umum digunakan oleh ilmuwan sebagai basis perbandingan.

Tahun meteorologi 2010 juga sedikit lebih panas dibanding tahun terpanas sebelumnya yakni tahun 2005 di mana temperatur dunia secara rata-rata mencapai 14,53 derajat Celcius.

Pada tahun 2010, temperatur di seluruh kawasan tanah juga merupakan yang terpanas. Sepanjang Desember 2009 sampai November 2010, peralatan pengukur mencatat suhu rata-rata mencapai 14,85 derajat Celcius. Jika dikombinasikan dengan temperatur samudera yang juga di atas rata-rata, suhu global mencapai 14,65 derajat Celcius.

Bulan November umumnya merupakan periode dingin ke sejumlah kawasan di Eropa. Akan tetapi, menurut data Goddard Institute for Space Studies NASA di New York, November lalu merupakan November terpanas dibanding periode 1951 sampai 1980. Kenaikan suhu mencapai 0,96 derajat Celcius.

“Faktor pemicu utama peningkatan suhu adalah Arktika, pada November, temperatur di kawasan kutub utara itu 10 derajat Celcius di atas normal,” kata James Hansen, klimatolog NASA dan Director Goddard Institute, seperti dikutip dari keterangannya, 12 Desember 2010.

Di bulan itu, kata Hansen, es di lautan kutub utara tidak ada. Padahal umumnya, perairan tersebut dipenuhi oleh bongkahan es.

“Perairan yang tidak dipenuhi es menyerap lebih banyak radiasi matahari dibanding perairan yang diliputi oleh es yang mampu memantulkan kembali sebagian radiasi ke ruang angkasa,” ucapnya.

Kenaikan suhu rata-rata global itu juga terjadi meski ada pemunculan La Nina, sebuah fenomena alam di kawasan samudera Pasifik yang memicu penurunan temperatur di permukaan samudera itu dan mempengaruhi rata-rata suhu global. (adi)
• VIVAnews 
http://teknologi.vivanews.com/news/read/193341-2010--tahun-terpanas-sepanjang-sejarah

fosil dinosaurus

KOMPAS.com — Dinosaurus yang diduga punya hubungan dengan triceratops memiliki kepala tertutup dan struktur ekor kipas pernah hidup di daerah yang kini dikenal sebagai Korea Selatan, sekitar 103 juta tahun lalu. Ini adalah penemuan pertama dinosaurus bertanduk di semenanjung Korea.

Penemuan yang terbit dalam jurnal Naturwissenschaften: The Science of Nature pada 18 November ini meliputi tulang punggung, tulang pinggul, sebagian lengan belakang, dan ekor yang hampir utuh. Dinosaurus ini diberi nama Koreaceratops hwaseongensis dan diduga hidup pada periode awal Cretaceous.

Penemuan ini, menurut Michael J Ryan, mengisi kekosongan 20 juta tahun antara temuan fosil di Asia dan kemunculan pertama di Amerika Utara. Ryan adalah seorang kurator dan kepala Clevelend Museum of Natural History bagian paleontologi vertebrata yang terlibat dalam penulisan jurnal.

"Ini penemuan langka," kata Ryan. Fosil dinosaurus tidak biasanya ditemukan di kawasan ini, kecuali bukti adanya telur dinosaurus dan jejak kaki.

Dinosaurus Korea ini diperkirakan memiliki panjang 150 hingga 180 sentimeter dengan bobot 30 hingga 50 kilogram. Dengan ukuran tersebut, dinosaurus ini terbilang kecil dibandingkan dengan kerabat triceratops yang ditemukan di Amerika Utara. Bentuk seperti paruh burung beo di depan rahangnya membuat peneliti menduga bahwa hewan ini herbivora.

Ryan dan koleganya menduga, dinosaurus ini bipedal dan dapat bergerak dengan cepat. "Ekornya unik," ujar Ryan. Untuk seekor dinosaurus, ekornya pendek. Beberapa duri panjang yang disebut neural arches (lengkungan saraf) menyembul dari ekor dengan embel-embel.

Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa dinosaurus memiliki ekor seperti ini. "Salah satunya murni untuk pamer. Jadi, kipas di ujung ekor bisa saja berwarna dan jika dibalikkan dapat menjadi alat memberi sinyal. Bagian itu bisa dikembangkan seperti bendera sehingga bisa memberi sinyal kepada hewan lain atau untuk menarik lawan jenis," papar Ryan.

Bentuk bagian tubuh ini juga membantu pertukaran hawa panas atau juga membantunya berenang. Para peneliti menduga, dinosaurus ini menghabiskan sebagian waktunya untuk berburu makanan di air. (National Geographic Indonesia/Raras Cahyafitri)


National Geographic Indonesia
Sumber : http://sains.kompas.com/read/2010/12/09/13222953/Fosil.Dinosaurus.Bertanduk.dari.Korea

Warteg Berpajak

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan pemungutan pajak atas warteg hanya akan melahirkan Gayus-gayus kecil. Demikian kekhawatiran Tulus Abadi, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

"Saya khawatir akan menimbulkan Gayus-Gayus kecil dalam transaksi pemungutan pajak antara yang dipungut dengan oknum-oknum pemungut pajak," ungkapnya kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (11/12/2010).

Menurutnya, warteg adalah usaha mikro yang seharusnya diberikan insentif-insentif oleh pemerintah, bukan dikenaikan pajak.

Lebih lanjut dipertanyakannya, apa karena di dalam manajemen warteg itu cashflow antara uang masuk dan uang keluar tidak terbukukan dan tidak terakunting. "Bagaimana bisa mendeteksi pendapatan warteg dalam satu hari. Kalo pemerintah mengatakan omsetnya Rp 160 ribu per hari parameternya apa?" ujarnya.

Pemungutan pajak warteg menjadi sangat berisiko kalau diterapkan secara prosedural pajak. Bukan itu saja, aturan ini akan memberatkan konsumen, karena 10 persen itu nilainya sangat tinggi.

"Itu tentu pengusaha warteg tidak akan menanggungnya sendiri pasti akan disharing kepada konsumen dengan menaikkan harga sehingga kalau kita ntar makan di warteg itu misalnya, Rp 10.000, akan dinaikkan menjadi Rp 11.000, karena yang seribu untuk bayar pajak," paparnya.

Dilanjutkannya, alasan mengapa warteg kecil tidak layak dikenai pajak, karena orang yang makan di warteg itu, orang yang sedang memenuhi rasa lapar dan memenuhi survival, dan agar tidak mati kelaparan.

"Itu tidak layak diberikan pajak kecuali kita makan di restoran. Ketika makan di restoran bergengsi makan untuk mencari gengsi mencari trademark di situ. Sehingga layak untuk diberi pajak. Tapi di warteg itu tidak etis diberikan pajak," tegasnya. (Andri Malau/Kontan)

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/12/12/22045474/Pajak.Warteg.Bisa.Lahirkan.Gayus.Kecil-14